/
0 Comments

Surya, Rabu, 26 September 2012, Hal 1 & 7 - Petugas kesehatan haji Indonesia telah siap untuk mengantisipasi penularan virus corona yang memiliki gejala seperti virus SARS (severe acute respiratory syndrome) atau gangguan pernapasan akut diantara para jamaah. 

Petugas juga telah berkoordinasi dengan petugas kesehatan Arab Saudi. Kendati demikian, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan kekhawatirannya karena sebagian besar jamaah haji Indonesia berusia di atas 60 tahun. Mereka rawan terkena penyakit menular.

Kita telah bergerak cepat, kita terus berkoordinasi dengan WHO. Petugas haji yang mendampingi juga telah di brief (dilatih) semua. Kita berdoa saja agar tidak terjadi penularan,” ucap Nafsiah. Jamaah haji Indonesia tahun ini berjumlah 211.000 orang dan gelombang pertama telah tiba di Arab Saudi tanggal 21 September 2012

Pada hari Minggu 23 September 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan mengenai ditemukannya pasien yang meninggal akibat virus corona baru di Arab Saudi. Virus ini memiliki gejala seperti penyakit SARS yang sempat mewabah tahun 2003 dan menewaskan ratusan orang.

Kasus pertama adalah warga Arab Saudi berusia 60 tahun yang meninggal dengan gejala pneumonia (radang paru paru) dan pada pasien ini ditemukan virus corona jenis baru tersebut. Kasus kedua adalah warga negara Qatar berusia 49 tahun yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan juga menunjukkan virus corona yang identik dengan kasus pertama. Warga Qatar itu kini dalam perawatan di rumah sakit di London Inggris.

Terkait dengan pencegahan penularan virus tersebut, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengimbau kepada para jamaah haji untuk terus menggunakan masker udara, jika berada di tempat yang ramai, “ Yang penting juga adalah menjaga daya tahan tubuh,” kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Para jamaah haji telah mempunyai masker dalam peralatan kesehatan yang dibagikan petugas beserta beberapa obat obatan. Menteri Kesehatan menambahkan pihaknya akan menambah stok masker jika dibutuhkan


Tim kesehatan haji disebut Menteri Kesehatan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi melalui Kedutaaan Besar RI. Telah disepakati jika ditemukan jamaah haji yang menderita demam di atas 38 derajat Celcius maka segera dilaporkan dan dilakukan observasi secara khusus.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Kementrian Agama RI Arsyad Hidayat menyatakan jamaah haji Indonesia tidak perlu cemas terkait informasi beredarnya virus corona di Arab Saudi. Itu karena para jamaah telah disuntik vaksin meningitis dan influenza. Jadi jamaah haji tak perlu lagi khawatir asalkan menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan yang higienis, dan memakai masker, “ kata  Arsyad Hidayat, di Makkah Arab Saudi, Selasa 25 September 2012
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr. Mohammad Ilyas menganjurkan jamaah haji Indonesia untuk selalu menjaga kebersihan. Salah satu caranya tidak lupa mencuci tangan. Jamaah juga harus istirahat cukup dengan berusaha mengurangi aktivitas non ibadah. Mengonsumsi buah buahan terutama kurma, Hindari gorengan dan minuman dingin. Sebaiknya juga minum air zam zam yang tidak dingin minimal 8 -10 gelas sehari. Selain itu, bulatkan hati, serahkan segalanya kepada Allah SWT. Jamaah haji kan menjadi tamu Allah, kata dr. Mohammad Ilyas
dr. Mohammad Ilyas juga menyebutkan pihaknya terus mengikuti perkembangan berbagai penyakit yang kemungkinan mengintai jamaah haji Indonesia. Jika ada hal hal baru terkait kesehatan, katanya, petugas medis dan tenaga pendukungnya yang jumlahnya 306 orang di Arab Saudi akan siap membantu.

Belum Mengkhawatirkan

Seperti dilaporkan BBC, penyakit gangguan pernapasan mirip SARS yang menyebar di dunia pada tahun 2003 dan menewaskan ratusan orang, ditemukan pada seorang pria yang tengah dirawat di Inggris. Pria berusia 49 tahun itu diangkut ke rumah sakit London dengan ambulans udara dari Qatar. Dia merupakan orang kedua yang dipastikan terkena virus corona ini. Kasus pertama adalah pasien di Arab Saudi yang telah meninggal. Namun, para pejabat WHO masih mengkaji sejauh mana ancaman virus baru ini. WHO pun belum merekomendasikan larangan perjalanan.

Profesor John Watson, Kepala Penyakit Pernapasan Pada Unit Perlindungan Kesehatan Inggris, mengatakan kondisi pasien terserang virus corona itu cukup parah. “Menilik dari parahnya penyakit yang ditemukan dalam dua kasus itu, tindakan telah diambil untuk menjamin mereka yang kontak dengan pasien di Inggris itu tidak tertular. Dan sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya penularan,”katanya. Profesor John Watson menambahkan, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan virus itu menular dari orang ke orang.

Peter Openshaw, direktur Penyakit Pernapasan Menular dari Imperial College London mengatakan bahwa saat ini virus corona diperkirakan belum sampai pada tahap yang mengkhawatirkan.Virus Corona termasuk jenis virus yang menyebabkan akut atau SARS. Virus baru ini berbeda dengan virus corona yang sebelumnya ditemukan pada manusia.

SARS menyebabkan wabah global tahun 2002 dan menyebar dari Hongkong ke 30 negara lain di seluruh dunia (termasuk Indonesia), menewaskan sekitar 800 orang. Penyakit ini belum dibasmi sepenuhnya, namun penyebaran SARS berhasil dikendalikan tahun 2003. Penyakit ini menyebar dari cairan tubuh akibat bersin dan batuk.

Pakai Masker Basah

Penanggungjawab Medis Embarkasi Surabaya dr. Sasongko juga meminta jamaah haji tidak terlalu panik, menyusul ditemukan virus corona di Arab Saudi. “Tak perlu ditakuti namun tetap harus diwaspadai,” kata dokter yang juga Wakit Direktur Pelayanan Kesehatan RSU Haji Surabaya tersebut


Secara teoritik semakin daya tahan tubuh lemah semakin risiko terserang. Untuk itu, pemeriksaaan kesehatan yang ketat terhadap para calon jamaah haji (CJH) sebelum berangkat sangat diperlukan. dr. Sasongko mengakui sebagian besar CJH dari Jatim berusia diatas 60 tahun, namun semuanya telah lolos kesehatan.
Menurutnya, jamaah yang diserang virus corona akan mengalami gejala flu, pilek, batuk, dan pernapasan tinggi. “Kuncinya sebenarnya adalah bagaimana menjaga ketahanan tubuh. Seganas apa pun virus, jika daya tahan tubuh kuat tidak terlalu berisiko, “katanya
dr. Sasongko menyatakan bahwa virus corona adalah satu dari ribuan virus yang setiap saat mengancam kita. Virus tersebut bisa menyerang saluran pernapasan seperti halnya SARS. Bagaimana akibatnya, semua bergantung daya tahan tubuh jamaah di Arab Saudi.

dr. Sasongko menyarankan, jika sudah sampai di Tanah Suci para jamaah lebih menjaga kesehatan. Para jamaah juga diminta menggunakan masker protektif. “Idealnya memang menggunakan masker khusus seperti masker flu burung atau masker plastic. Kalau masker pada umumnya yang ditali itu sebaiknya dibasahi air. Sebab, masker ini sepertiga kain dan di dalamnya kas sehingga renggang.” katanya

Cara Mudah & Cepat Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah Tanpa Kendala Biaya


Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990 
Izin Umroh D/142 th 2009 & Izin Haji Plus D/80 th 2009 
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur 
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya 
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345

Kantor Pusat 
PT ARMINAREKA PERDANA 
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp : 021.3984 2982 , 3984 2964
Fax : 021.3984 2985


You may also like

Surya, Rabu, 26 September 2012, Hal 1 & 7 - Petugas kesehatan haji Indonesia telah siap untuk mengantisipasi penularan virus corona y...

Tidak ada komentar: