/
0 Comments


MASJID KOWLOON HONGKONG

Islamic Centre Kowloon atau lebih dikenal dengan nama Masjid Tsim Tsa Tsui (TST) adalah salah satu tempat ibadah umat Islam sekaligus pusat syi’ar Islam di Hong Kong. Ia berdiri megah di antara hiruk-pikuk metropolitan negeri beton yang berpenduduk mayoritas non-Muslim, di 105 Nathan Road, Tsim Tsa Tsui, Kowloon, Hong Kong (MTR Exit A1).

Masjid di kawasan Kowloon ini terletak di kawasan bisnis. Lokasinya betul-betul strategis. Untuk dijadikan daerah komersial, pastilah laku. Andaikata dijadikan bangunan bertingkat lima, dengan empat lantai di bawahnya menjadi toko, pasti pengelola masjid akan mendapat penerimaan yang cukup besar dari uang sewa.

Persis di samping masjid itu terletak salah satu pintu stasiun Tsim Sha Tsui. Di seberang masjid terdapat toko-toko jam mewah, kosmetik, baju, dsb. Kalau di Yogya, kira-kira masjid ini terletak di Malioboro. Kalau di Jakarta, mirip di Jalan Thamrin. Bedanya, kalau Jalan Thamrin lebih banyak gedung perkantoran, yang ini gedung pertokoan.

SEJARAH MASJID KOWLOON

Menurut prasasti yang terpasang di bagian dalam dinding masjid, masjid Kowloon pertama kali didirikan tahun pada tahun 1896 dan di renovasi tahun 1902.

Dibangun menjadi masjid semegah saat ini pada tahun 1984, di lokasi yang sama. Pembangunan menghabiskan dana HK$25 juta dolar Hongkong, mampu menampung 2,000 jemaah. Dan terahir kali direnovasi kembali pada tahun 2008 menghabiskan HK$13 juta Hongkong menambah daya tampungnya hingga 3,500 jemaah.

Saat ini Masjid Kowloon  dipimpin seorang Muslim asal Pakistan, Dr. Muhammad Anwarul Haq yang akrab disapa “Brother Haq”. Ia berkantor di lantai dasar Masjid Kowloon . Tiap hari Minggu, jamaah yang mempunyai kepentingan bisa menemuinya sekitar jam 11 siang hingga menjelang dzuhur.

Masjid Kowloon memiliki banyak relawan (volunteer) yang kebanyakan laki-laki (Muslim asal Pakistan). Mereka bertugas menjaga masjid, kelangsungan kegiatan, pengajian, juga kebersihanya.

 Lantai Satu - Khusus Jamaah Pria
Masjid Kowloon terdiri atas tiga lantai dengan ruang aula yang luas. Lantai dasar digunakan untuk melaksanakan shalat dan mengaji bagi jamaah laki-laki, namun sering juga digunakan untuk kegiatan organisasi Islam Buruh Migran Indonesia Hong Kong (BMI HK). 

BMI HK biasa menggelar pengajian dan tagblig akbar di masjid ini, namun harus mengurus izin dulu dengan koordinator masjid.

Lantai Dua - Khusus Jamaah Wanita
Lantai dua diperuntukan bagi jamaah perempuan yang terbagi atas tiga ruangan. Ruang pertama dan kedua sebelah kanan masjid biasanya digunakan jamaah dari kalangan BMI HK yang mengisi hari libur untuk beribadah dan menuntu ilmu agama. Ruang ketiga sebelah kiri digunakan para Muslimah Hong Kong –biasanya kelas pengajian bagi anak-anak.

Lantai tiga merupakan aula lepas tempat kubah masjid terukir megah, biasanya diguanakan sebagai tempat shalat.

Masjid Kowloon adalah lembaga yang didirikan komunitas Muslim di Hong Kong. Masjid ini dibangun oleh Muslim Hong Kong bulan Sya’ban 1404 H/Mei 1984 M.

Pada perkembanganya, Masjid Kowloon menjadi simbol berkembangnya syiar Islam di Hong Kong. Di sinilah tempat berjalannya ibadah dan kegiatan keagamaan baik dari warga Muslim HK sendiri maupun pekerja migran, termasuk dari Indonesia.

Masjid juga biasa digunakan tempat akad nikah. Jamaah yang ingin melaksanakan akad nikah secara syariat Islam diharuskan membawa surat izin menikah dari Departemen Nikah (Marrige Department), dua saksi (harus laki-laki atau dua perempuan untuk mengganti satu laki-laki), dengan biaya akad nikah sekitar HKD 500.

Keberadaan Masjid Kowloon sangat membantu BMI HK untuk beribadah, utamanya jika hari libur, karena letaknya yang strategis –dekat dengan lokasi transportasi (MTR/bus), tempat kegiatan belajar/lest(YMCA), tempat rekreasi (Star Ferry, Museum), dan pusat makanan (restoran “halal food”).

Masjid ini juga sangat membantu Muslim HK lain yang terdiri bari banyak etnis dan kewarganegaraan, di antaranya Cina, Indonesia, Filipina, Bangladesh, Pakistan, Inggris, dan Prancis.

Pihak masjid menguasai beberapa bahasa sehingga dapat memudahkan komunikasi dengan jamaah, termasuk para mualaf yang masih dalam taraf belajar dan butuh bimbingan.

YANG MENARIK DI MASJID KOWLOON - HONGKONG

Setidaknya ada beberapa hal yang menarik dari Masjid Kowloon di Hongkong ini. pertama yang tadi kusebut di awal bahwa di masjid ini ada resepsionisnya.

Resepsionis Masjid Kowloon
Dilantai dua masjid disamping kotak amal disiapkan satu kotak lagi isinya penuh dengan peci, ya peci bundar warna warni untuk penutup kepala waktu sholat itu. Kalau mencari peci khas indonesia, tentu tidak ketemu. Tidak ada orang Indonesia yang nyumbang barangkali atau mungkin karena pengurusnya tidak ada orang Indonesia.

Lalu di deretan shaf belakang disediakan kursi khusus untuk penyandang cacat yang tak mampu berdiri sempurna untuk mempermudah mereka melaksanakan sholat. Kursi itu juga bisa dipakai untuk membaca Qur’an. Bagus sekali fungsinya. Siapa tahu diantara pembaca ada yang minat untuk mengaplikasikannya di masjid masjid tanah air.

Tak ada A/C atau kipas angin di masjid ini. Dinding masjid di penuhi dengan lubang angin dari dinding yang di design begitu indah dari granit yang yang di ukir tembus, memberikan keleluasaan bagi sirkulasi udara keluar dan masuk masjid.

Tempat Wudhu Masjid Kowloon
Yang paling menarik perhatian adalah ketika memasuki ruang tempat berwudhlu, disetiap keran air disediakan bangku dari batu bulat panjang sebagai tempat duduk bagi jemaah yang akan berwudhlu, ini benar benar membantu dan memanjakan jemaah. Tak perlu takut terjatuh pada saat mengangkat kaki sebelah untuk membasuh kaki. Tinggal duduk dibangku batu selama berwudhlu.

TANPA TEMPAT PARKIR. Beda dengan di Indonesia yang hampir semua masjid menyediakan lapangan parkir untuk jamaah. Masjid ini tak ada lapangan parkirnya. Sepertinya memang sudah adatnya orang Hongkong yang terbiasa bepergian dengan kendaraan umum, karena kendaraan umum disini memang sangat nyaman dan harganya cukup terjangkau serta tersedia setiap waktu. Ada dua gerbang masuk/keluar ke stasiun kereta (MTR) Tsim Tsa Tsui yang sangat dekat dengan masjid (stasiunnya sendiri di bawah tanah), pas di depan masjid ada halte bis kota.

Bangunan masjid di Hongkong mempunyai keunggulan dibanding masjid di Indonesia pada umumnya: memenuhi standar HSE—health, safety, environment. HSE ini standar yang kini banyak diterapkan oleh perusahaan perminyakan dan pertambangan, untuk menjaga keselamatan pekerja, kenyamanan bekerja, serta keamanan hasil kerja.

Salah satu indikasi penerapan HSE di masjid di kawasan Kowloon ini adalah rambu-rambu informasi di dalam masjid yang sangat jelas: pintu keluar, pintu naik, tempat wudhu, hidran untuk pemadam kebakaran, kantor imam, tempat rapat, semua diberi tanda yang sangat jelas dan mencolok. Tabung gas pemadam kebakaran, juga dipasang beberapa buah.

Pintu emergensi bila terjadi kebakaran, juga disiapkan, diberi tanda dengan huruf mencolok dan menyala. Pintu juga dibuat lebar-lebar, membuat jamaah gampang meninggalkan masjid bila keadaan darurat. Saya melihat ini sebagai nilai plus yang pantas kita contoh.

Di Indonesia, kita sering mengalami kesulitan untuk mencari tempat wudhu di sebuah masjid. Kadang-kadang kita harus bertanya lebih dulu: di mana tempat wudhu kepada jamaah yang lebih dulu hadir, karena pengelola masjid tidak memasang petunjuk tempat wudhu. Di berbagai bangunan modern pun kadang kita juga kesulitan mendapatkan petunjuk arah menuju toilet atau pintu keluar.

Selain Masjid Kownloon, terdapat 4 masjid lainnya diantaranya  Jamiah Masjid / Shelley Street Mosque, Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Centre, Chai Wan Mosque, dan Stanley Mosque

Bagi yang ingin mengunjungi Masjid Kowloon dan memperdalam pengetahuan penyebaran Islam di Hongkong cukup menambahkan $50 dari paket Umroh Start Surabaya Cathay Pacific. Plus City Tour ke Avenue of The Stars, JC Jewerly dan Victoria Peak.

Sumber : kompasiana.com, bujanglanang.multiply.com,  iwan-uni.blogspot.com


You may also like

MASJID KOWLOON HONGKONG Islamic Centre Kowloon atau lebih dikenal dengan nama Masjid Tsim Tsa Tsui (TST) adalah salah satu ...

Tidak ada komentar: