/
0 Comments

Jawapos, Rabu 15 Agustus 2012 - Antusiasme umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji sungguh luar biasa. Karena kuota yang terbatas, alhasil mereka harus mengantre. Nah, dari tahun ke tahun, antrean itu semakin panjang.
     
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, lama antrean bisa mencapai 15 tahun (lihat tabel dibawah ini). Hal itu terjadi di Sulawesi Selatan. Pemerintah tidak bisa berbuat banyak karena upaya untuk memangkas antrean itu bergantung pada kuota haji yang diberikan oleh pihak Arab Saudi."Persoalan panjangnya antrean haji tidak terlepas dari faktor supply and demand," kata Suryadharma di kantor Kemenko Kesra, Selasa (14/8).
     
Antrean Haji Reguler per Agustus 2012
Provinsi
Pendaftar
Setoran Awal
Kuota
Waiting List
Sulawesi Selatan                   
109.475
7.221
102.254
15 tahun
Kalimantan Selatan                 
55.963
3.811
52.152
14 tahun
Aceh                                        
51.205
3.924
47.281
13 tahun
Jambi                                      
31.861
2.634
29.277
12 tahun
Kalimantan Tengah                 
16.773
1.349
15.424
12 tahun
Kalimantan Timur                    
34.103
2.819
31.284
12 tahun
DI Jogjakarta                          
36.582
3.091
33.491
11 tahun
Jawa Timur                           
397.218
34.165
363.053
11 tahun
NTB                                        
51.339
4.494
46.845
11 tahun
Bangka Belitung                    
10.529
913
9.616
11 tahun

Keterangan:
-    Total calon jamaah yang sudah menyetor setoran awal : 1.941.613 orang.
-    Pagu porsi haji reguler : 194.000 orang per tahun.
-    Total waiting list : 1.747.613 orang.
-    Jumlah uang dari setoran awal calon jamaah sekitar Rp 40 triliunan. 

Menteri yang akrab disapa SDA itu mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir kuota haji Indonesia tidak berubah. Yakni, 211 ribu jamaah per tahun. Kuota tersebut dipecah menjadi dua. Yaitu, 194 ribu untuk jamaah haji reguler dan 17.000 jamaah haji khusus.

SDA menjelaskan, antrean haji bakal semakin panjang karena tingginya antusiasme muslim Indonesia untuk menunaikan salah satu rukun Islam itu. Di sejumlah wilayah, setoran awal mendaftar haji sebesar Rp 25 juta masih dianggap ringan. Hal itu membuat banyak masyarakat bersemangat mendaftar haji.

Untuk mengepras panjang antrean, SDA berharap pihak Arab Saudi memberikan tambahan kuota. Setiap tahun Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan rata-rata 10 ribu. Nah, Indonesia berharap kuota tambahan itu menjadi 30 ribu orang. "Semakin banyak kuota tambahannya, Insya Allah bisa memangkas antrean," katanya.

Jika tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan 10 ribu, sebanyak 9.000 kursi di antaranya dialokasikan untuk jamaah haji reguler berumur lebih dari 80 tahun dan pendampingnya. Sedangkan sisanya untuk jamaah haji khusus.

Untuk urusan jamaah haji non kuota, SDA mengatakan bahwa mereka bisa pergi bebas ke tanah suci karena mengantongi visa Arab Saudi. "Penerbitan visa ini hak negara yang bersangkutan. Indonesia tidak bisa ikut campur," katannya.

Meski begitu, SDA berjanji akan mengoptimalkan petugas imigrasi di bandara. Tahun lalu ada sekitar 5.000 jamaah haji non kuota. Mereka kerap menimbulkan masalah di Arab Saudi. Salah satunya adalah masuk ke pemondokan jamaah haji resmi. "Petugas imigrasi sebagai benteng akhir, kita awasi betul," katanya.

Pada perkembangan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi menyatakan, pihaknya siap melakukan sejumlah langkah untuk menangkal kemungkinan munculnya penyakit bagi para calon jamaah haji. Salah satunya, Kemenkes bakal memberikan suntikan vaksin meningitis. Nafsiah menjamin bahwa semua fasilitas kesehatan diberikan cuma-cuma bagi jamaah haji reguler.

Kemenkes menganalisa berbagai jenis penyakit yang berpotensi menjangkiti calon jamaah haji. Berdasarkan data tahun lalu, didapati sebanyak 222.560 orang haji reguler dan 20.217 haji khusus menjalani rawat inap serta rawat jalan.

Sekitar 50 persen di antaranya berstatus jamaah beresiko berusia di atas 60 tahun. Sebanyak 34 persen jamaah haji mengalami hipertensi, 12 persen mengidap diabetes, dan sisanya mengalami sakit akibat perubahan cuaca dan suhu.

Yang mengkhawatirkan, tren jamaah haji yang meninggal ternyata cenderung meningkat. Pada 2010, sebanyak 451 jamaah meninggal. Jumlah itu meningkat menjadi 522 orang pada musim 2011.    

"Sebab kematian biasanya karena faktor usia dan keinginan meninggal di tanah suci. Karena itu, kita mengantisipasi dengan melakukan pemeriksaan calon jamaah haji disertai pembinaan kesehatan," kata Nafsiah. (wan/ken/ca)

Cara Mudah & Cepat Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah Tanpa Kendala Biaya


Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990 
Izin Umroh D/142 th 2009 & Izin Haji Plus D/80 th 2009 
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur 
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya 
Jl. Semolowaru Elok AL 2
031-7111 3345

Kantor Pusat 
ARMINAREKA PERDANA 
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp : 021.3984 2982 , 3984 2964
Fax : 021.3984 2985


You may also like

Jawapos, Rabu 15 Agustus 2012 - Antusiasme umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah haji sungguh luar biasa. Karena kuota yang terbata...

Tidak ada komentar: